Monday, June 1, 2015

Prediksi Awal Ramadlan dan Idul Fitri 1436 H/2015 M

Kapan Awal Puasa Ramadlan dan Idul Fitri 1436 H / 2015?
Pertanyaan semacam itu sering kita dengar, terutama menjelang pelaksanaan puasa ramadlan dan menjelang Idul fitri, dan sering kali kita dibuat bingung dalam rangka memulai puasa disebabkan banyaknya ormas-ormas islam yang menyerukan kepada pengikutnya untuk memulai puasa pada tanggal tertentu. Yang mereka yakini sebagai waktu yang sesuai dengan dalil yang mereka gunakan.
Tapi kini, Pemerintah RI dalam hal ini Kementrian Agama Republik Indonesia beserta seluruh Ormas Islam di bawah naungannya (termasuk NU dan Muhammadiyah), diprediksi akan kompak dalam penentuan Awal Puasa Ramadhan dan Idul Fitri 1436 H / 2015 M. Semuanya insyaallah akan menentukan sebagai berikut :
Awal Puasa Ramadhan 1436 H          : Kamis Pon, 18 Juni 2015 M          
Idul Fitri / 1 Syawal 1436 H               : Jumat Pahing, 17 Juli 2015 M
Jumlah Hari Berpuasa                         : 29 Hari
Hal ini berdasarkan hasil perhitungan kitab irsyadul murid, dengan hasil hisab sebagai sebagai berikut :
Awal Ramadhan 1436 H

Hisab Awal Bulan Ramadan Tahun 1436 H.
Awal bulan
: Kamis Pon, 18 Juni 2015
Ijtima Pada Hari Ramadan
: Selasa Legi, 16 Juni 2015
Jam Ijtima
: 08:35 WIS | 21:09 W.Setempat
Arah Hilal
: Di Utara Matahari
Posisi Hilal
: Miring ke Utara
Azimut Matahari
: 23° 24' sebelah utara titik barat
Azimut Bulan
: 18° 18' sebelah utara titik barat
Ketinggian Hilal [Malam Rabu]
: -02° 55'
Lama Hilal
: -00:07
Cahaya Hilal
: 0.002 Usbu
Matahari Terbenam
: 05:44 WIS | 17:10 W.Setempat
Markaz
: pamekasan (-07° 09' | 113° 28' )
Awal Syawwal 1436 H (Idul Fitri)
Hisab Awal Bulan Syawal Tahun 1436 H.
Awal bulan
: Jum'at Pahing, 17 Juli 2015
Ijtima Pada Hari Syawal
: Kamis Legi, 16 Juli 2015
Jam Ijtima
: 19:59 WIS | 08:27 W.Setempat
Arah Hilal
: Di Utara Matahari
Posisi Hilal
: Miring ke Utara
Azimut Matahari
: 21° 30' sebelah utara titik barat
Azimut Bulan
: 16° 46' sebelah utara titik barat
Ketinggian Hilal [Malam Jum’at]
: 02° 54'
Lama Hilal
: 00:15
Cahaya Hilal
: 0.003 Usbu
Matahari Terbenam
: 06:07 WIS | 17:39 W.Setempat
Markaz
: pamekasan (-07° 09' | 113° 28' )
Mengapa tidak berbeda?
Kompaknya semua ormas Islam di Indonesia, termasuk Muhammadiyah yang selama ini sering berbeda dari yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, dalam penentuan awal puasa Ramadhan dan Idul Fitri 1436 H / 2015 M bukan karena telah meleburnya dua metode penentuan awal bulan yang digunakan : Metode Rukyatul Hilal bil Fi'li (digunakan oleh NU dan ormas lainnya) dan Metode Wujudul Hilal (digunakan oleh Muhammadiyah). Tapi, kompaknya ini karena hasil perhitungannya memenuhi semua kriteria yang ada pada kedua metode tersebut.
Berdasarkan hasil perhitungan untuk awal Ramadhan 1436 H di atas. Tinggi hilal pada malam Rabu -02° 55', artinya pada saat matahari terbenam, hilal berada di bawah ufuk, dengan kata lain hilal belum wujud dan pastinya tidak akan bisa dirukyat/dilihat. Baru pada malam Kamis nya tinggi hilal 10,15 derajat, artinya hilal sudah wujud dan sudah melebihi batas minimal 2 derajat untuk bisa dirukyat (kedua metode: wujud dan rukyat, terpenuhi). Dengan demikian, awal Ramadhan 1436 H adalah Hari Kamis, 18 Juni 2015 M.

Sama halnya untuk penentuan Idul Fitri 1 Syawal 1436 H, berdasarkan hasil perhitungan di atas, tinggi hilal pada malam Jumat
02° 54', artinya hilal sudah wujud dan bisa dirukyat karena telah melebihi batas minimal 2 derajat (kedua metode: wujud dan rukyat, terpenuhi), jadi Hari Raya Idul Fitri 1436 H jatuh pada Hari Jumat, 17 Juli 2015 M.

Kenapa Masih Ada Sebagian Ormas Yang Berbada?
Selain dari ormas-ormas besar diatas yang kemungkinan besar akan kompak dalam memulai puasa ramadlah tahun ini (1436 H/2015 M) ternyata masih dimungkinkan adanya ormas-ormas kecil yang mungkin memulai lebih awal dari ketetapan pemerinta, Adanya jamaah yang masih berbeda dalam penentuan Awal Puasa Ramadhan dan Idul Fitri yang sering kita lihat di TV, adalah karena metode perhitungan yang mereka gunakan merupakan metode hisab kuno (tidak pernah di-update/dibuktikan dengan rukyat di lapangan) yang tentunya sudah tidak sesuai lagi dengan realita pergerakan matahari dan bulan pada saat ini.




0 comments:

Post a Comment